Minggu, 04 Desember 2016

Pestisida sederhana buat MealyBug (Kutu kebul) dan kupu putih

Pestisida sederhana buat MealyBug (Kutu kebul) dan kupu putih

Bahan:
1. Isopropil alkohol (IPA) grade "teknis" bukan "pro analis" 500 ml, beli di toko kimia terdekat. (harga sekitar 75rb untuk 500mL)
2. Detergent bubuk 10 gram, bisa menggunakan merk dagang apa saja.
3. Air bersih 500 ml.

Cara:
1. Siapkan botol 1 liter
2. Masukkan Alkohol sebanyak 500 mL ke botol 1 liter.
3. Siapkan wadah di isi air bersih 500 mL dan masukkan Detergen 10 gram, lalu aduk sampai merata.
4. Tuangkan hasil adukan Detergen ke Botol 1 Liter yang berisi Alkohol.
5. Siap dipakai dengan di masukkan ke Sprayer.

Hasilnya lumayan bagus,
tapi, semut yg terkena ramuan ini juga ikut mati.
Selamat mencoba!

PERINGATAN!
Meskipun sangat efektif membasmi mealybug, ternyata ramuan ini kurang bagus untuk tanaman tin (Ficus carica) karena bisa menyebabkan nekrosis jaringan yg terkena (burning tip/gosong)
Hasil bagus diterapkan pada tanaman jeruk lemon (Citrus limon)


FotoFotoFotoFotoFotoFotoFotoFoto
Pestisida Sederhana dengan Detergent dan Alkohol
8 Foto - Lihat album

Sistem Semai di Baki dengan AutoPot Botol/Hidroponik

Sistem Semai di Baki dengan AutoPot Botol.


   Kali ini saya menulis cara semai di Baki dengan sistem pengairan otomatis dengan menggunakan Botol plastik.
Sistem ini meniru cara kerja Tempat Air Minum buat Ayam.
Dengan cara melubangi di bawah Botol, maka Air akan keluar ke dalam Baki sampai ketinggian tertentu, setelah itu akan berhenti mengalir.
Jika air di Baki berkurang karena penguapan atau di serap sama tanaman yang di semai,
Maka secara otomatis Air akan keluar dari Botol menuju ke Baki lewat lubang di bawah nya.

  Botol harus di tutupi agar Air di dalam botol tidak di tumbuhi lumut, atau Alga.
Bisa di tutup dengan Kresek seperti yang saya lakukan, atau kalau mau tampak lebih bagus,
bisa di cat dengan warna cerah, misal putih.
Kenapa warna cerah, ini agar tidak menyerap panas dari Sinar Matahari.




  Saya pernah menggunakan Sistem Semai AutoPot ini sampai dua kali, berhubung saya kadang sibuk dan tidak sempat mengecek dan mengisi air di botol sampai ber hari hari.
Maka sekarang saya tidak memakai Sistem Semai AutoPot ini, dan saya ganti dengan Sistem Air Mengalir di dalam Talang PVC, semacam NFT.

  Di bawah ini ada foto foto dari Sistem Semai AutoPot saya.
Silahkan di lihat dan di pelajari, apabila ada yang kurang paham dan mau di tanyakan, bisa di tanyakan lewat komentar atau google plus saya.


Penampakan saat mulai semai. ( 0 HSS )

Penampakan saat mulai semai. ( 1 HSS )

Semaian mulai keluar daun lembaganya. ( 3 HSS )

Semaian mulai keluar daun lembaganya. ( 3 HSS )

Semaian mulai keluar daun daun sejatinya. ( 8 HSS )

Semaian siap di pindah. ( 18 HSS - Tampak Kutilang karena terlalu rapat )
( Seharus nya 14 HSS saat belum kutilang, sudah harus di pindah , tapi sistem Remaja belum siap )


Semoga membantu. ^_^

CARA MEMBUAT PUPUK BUAH ALAMI YG SIMPEL...

Pupuk Daun / Buah Bahan:

1. Kuning telur ayam kampung 3 butir
2. Gula jawa ¼ kg
3. Susu murni segar ½ gelas
Cara Pembuatan: Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian ditambahkan 30 liter air.
Kegunaan: Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata.

Perangsang Buah II Bahan: 
1. Susu segar mentah 1 liter 
2. Kuning telur ayam kampung 3 butir

Cara Pembuatan: Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam.

Aturan penggunaan: Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan.

Fungsi: Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji. Membuat buah beraroma dan manis rasanya. Membuat biji menjadi bernas / mentes.

Cara Membuat Pupuk Alami Perangsang buah dan Bunga

Perangsang Buah I Bahan: EM 4 1 liter 
Kuning telur ayam kampung 3 butir
 Cara Pembuatan: 
Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam.

Aturan penggunaan: Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan. Fungsi: Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji. 

Membuat buah beraroma dan manis rasanya. Membuat biji menjadi bernas / mentes Perangsang Buah 

II Bahan: Susu segar mentah 1 liter 
Kuning telur ayam kampung 3 butir 
Cara Pembuatan: Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam.

 Aturan penggunaan: Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan. Fungsi: Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji. Membuat buah beraroma dan manis rasanya. Membuat biji menjadi bernas / mentes. 

Pupuk Daun / Buah Bahan: Kuning telur ayam kampung 3 butir Gula jawa ¼ kg Susu murni segar ½ gelas Cara Pembuatan: Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian ditambahkan 30 liter air. Kegunaan: Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata. Pupuk KCL Cair Bahan: Air Sabut kelapa secukupnya Drum (diperlukan untuk merendam bahan) Cara pembuatan: Masukkan sabut kelapa ke dalam drum sampai setengahnya. Setelah drum diisi sabut kelapa berilah air sampai penuh. Tutuplah rapat-rapat dengan plastik. Biarkan drum tertutup selama 2 minggu. Setelah air berubah menjadi berwarna hitam pertanda air sudah melarutkan kandungan KCL pada sabut kelapa. Air tersebut sudah siap digunakan, jika airnya sudah habis dapat ditambah air sehingga air berwarna jernih. Cara penggunaan: Disemprotkan atau disiramkan pada tanaman. Fungsi: Batang dan akar tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan berwarna cerah. Untuk buah akan berwarna harum dan rasanya manis. PUPUK Nitrogen Sumber: Azzola Tumbuhan kacang-kacangan Jerami (daun hijau) Kotoran hewan / manusia Fungsi: Menghijaukan daun Membuat bentuk akar, daun dan batang menjadi muda Phospat Sumber: Ampas tebu Kotoran hewan / manusia Sampah organik Kompos Azzola Abu dapur Fungsi: Memperkuat akar dan batang Memacu bunga agar cepat berbuah Menjadikan rasa buah lebih manis Kalium Sumber: Pelepah / batang pisang Kotoran ayam Urine kambing, kelinci, dan manusia Abu kayu Sampah organik, misalnya kulit pisang, umbi-umbian, dan lain-lain Fungsi: Memperkuat akar dan batang Memacu bunga agar cepat berbuah atau mengeluarkan biji Membuat biji / bulir menjadi bernas Menjadikan rasa buah atau umbi lebih manis Urine (Pupuk Cair) Bahan: 100 liter urine 300 cc tetes tebu / air gula jawa / air gula pasir 0, 5 kg temu ireng dalam bentuk serbuk / ekstrak 0, 5 kg lawak dalam bentuk serbuk / ekstrak 0, 5 kg laos dalam bentuk serbuk / ekstrak 0, 5 kg kunyit dalam bentuk serbuk / ekstrak Cara pembuatan: Semua bahan dicampur dan difermentasi selama 21 hari Kegunaan: 5-10 cc / 2 sendok makan + 15 liter air, pada daun dengan cara disemprotkan, pada akar dengan cara disiramkan / dikocor. Urine Kelinci: Perbandingannya 1 : 13 liter air, kemudian disiramkan / dikocor pada tanaman. Bokashi Bahan: Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg Sekam padi / gergajian kayu 500 kg Bekatul 20 kg Abu dapur / abu sekam padi 30 kg Gula pasir 15 ons EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya Air secukupnya Cara pembuatan: Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air yang dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup dengan plastik / tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka waktu selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya). Bila melebihi dari 50°C tenda dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu ditutup kembali. Lebih baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk mengetahui suhunya. Bila kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot dengan air yang dicampur gula dan mikroorganisme nabati. Begitu seterusnya sehingga bahan bokashi tidak berbau kotoran dan kalau dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah dapat digunakan. Cara penggunaan: Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk dengan dosis 1-1, 5 ton / Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha. Pupuk Daun Bahan: Urine kelinci, manusia atau binatang 5 liter Terasi 10 gram Jahe 1 ons Kunyit 1 kg Susu 1 liter Gula jawa 1 kg Cara pembuatan: Semua bahan dicampur dan disaring, kemudian difermentasikan selama 10 hari. Setelah itu selama 2 hari berikutnya tiap 2 jam dibuka. 2 hari berikunya tiap 2 jam dibuka. 3 hari berikutnya 2 jam dibuka. PUPUK ORGANIK CAIR PERANGSANG PERTUMBUHAN DAN BUAH Bahan bahan : - Mangga matang = 1 buah - Pepaya matang = 1 buah - Pisang ambon = 2 buah - Nenas = 1 buah - Tomat = 1,4 kg - EM4 = 2 tutup botol - Yakult = 1 botol - Gula = 5 sendok makan - Air = 1 liter. Bila bahan bahan sudah terkumpul semua berikut cara pembuatannya, pertama tama bahan bahan seperti mangga matang, pepaya matang, pisang ambon, nanas dan tomat di blender sampai halus, dan perlu di ketahui untuk buah nanasnya harus di kupas dulu kulitnya setelah di blender masukan semua bahan di bak atau ember atau drum, pokoknya terserah anda yang penting bisa menampung bahan bahan tadi. Setelah itu campur dengan air 1 liter tadi dan aduk hingga merata, setelah di aduk hingga merata kemudian di peras untuk di ambil cairannya atau airnya, dan Air perasan tersebut ditutup rapat permentasikan dengan cambuaran EM4, yakult dan gula dan diamkan selama minimal  2 minggu. untuk cara Aplikasi atau penggunaan Semprotkan pada saat umur tanaman 10 dan 25 hari lalu pada saat tanaman memunculkan bunga pertama, untuk Dosis 250 cc / 15 liter air. SELAMAT MENCOBA SEMOGA BERHASIL

Kamis, 09 Oktober 2014


Bahan dan cara pembuatan pestisida organik


nah dalam artikel kali ini kami ingin membagi tentang bahan pestisida organik dan cara pembuatannya, dibawah ini beberapa bahan pestisida organik dan cara pembuatannya:
Tembakau Nicotium tabacum) 
Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida
alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 – 4 hari, atau bisa
juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air
hasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.
Tuba, Jenu (Derriseleptica) 
Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbuk
bahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untuk
dibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3
liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama
tanaman.
Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit) 
Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur
urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan
perbandingan 1 : 2 – 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis
serangga penyerang tanaman.
Kucai (Allium schonaoresum)
Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, yang
kemudian didinginkan. Kemudian saring. Air saringannya ini mampu untuk
memberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun
Bunga Camomil (Chamaemelum spp) 
Bunga yang sudah kering diseduh, kemudian dinginkan dan saring. Gunakan air
saringan tersebut untuk mencegah damping off atau penyakit rebah.

Bawang Putih (Allium sativum) 

Bawang putih secara alami akan menolak banyak serangga. Tanamlah di sekitar
pohon buah dan lahan sayuran untuk membantu mengurangi masalah-masalah
serangga.
Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan
air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan
deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dingin
selama 7 – 10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan
air. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya
hortikultura.
Abu Kayu 
Abu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawang
bombay, kol atau lobak dengan tujuan untuk mengendalikan root maggot. Abu
kayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak. Caranya,
taburkan di sekeliling parit tanaman.
Mint (Menta spp) 
Daun mint dicampur dengan cabai, bawang daun dan tembakau. Kemudian giling
sampai halus untuk diambil ekstraknya. Ekstrak ini dicampur dengan air
secukupnya. Dari ekstrak tersebut bisa digunakan untuk memberantas berbagai
hama yang menyerang tanaman.
Kembang Kenikir (Tagetes spp) 
Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2
cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air
lalu didinginkan. Kemudian tambahkan 4 – 5 bagian air, aduk kemudian saring.
Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman.
Cabai Merah (Capsium annum) 
Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu. Kemudian
giling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan air
dapat digunakan untuk membasmi hama tanaman.
Sedudu 
Sedudu (sejenis tanaman patah tulang) diambil getahnya. Getah ini bisa
dimanfaatkan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman.
Kemangi (Ocimum sanetu) 
Cara pembuatannya: kumpulkan daun kemangi segar, kemudian keringkan.
Setelah kering, baru direbus sampai mendidih, lalu didinginkan dan disaring.
Hasil saringan ini bisa digunakan sebagai pestisida alami.
Dringgo (Acarus calamus) 
Akar dringgo dihancurkan sampai halus (menjadi tepung), kemudian dicampur
dengan air secukupnya. Campuran antara tepung dan air tersebut dapat digunakan
sebagai bahan pembasmi serangga.
Tembelekan (Lantara camara) 
daun dan cabang tembelekan dikeringkan lalu dibakar. Abunya dicampur air dan
dipercikkan ke tanaman yang terserang hama, baik yang berupa kumbang maupun
pengerek daun.
Rumput Mala (Artimista vulgaris). 
Caranya bakar tangkai yang kering dari rumput tersebut. Kemudian manfaatkan
asap ini untuk mengendalikan hama yang menyerang suatu tanaman.
Tomat (Lycopersicum eskulentum) 
Daun tomat bagus sebagai insektisida dan fungisida alami. Dapat digunakan untuk
membasmi kutu daun, ulat bulu, telur serangga, belalang, ngengat, lalat putih,
jamur, dan bakteri pembusuk.
Gunakan batang dan daun tomat, dan dididihkan. Kemudian biarkan dingin lalu
saring. Air dari saringan ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai hama
tanaman.
Gamal (Gliricidia sepium) 
Daun dan batang gamal ditumbuk, beri sedikit air lalu ambil ekstraknya. Ekstrak
daun segar ini dan batang gamal ini dapat digunakan untuk mengendalikan
berbagai jenis hama tanaman, khususnya jenis serangga.
Bunga Mentega (Nerium indicum) 
Gunakan daun dan kulit kayu mentega dan rendamlah dalam air biasa selama
kurang lebih 1 jam, kemudian disaring. Dari hasil saringan tadi dapat digunakan
untuk mengusir semut.
Daun Pepaya 
Ambil daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau kira-kira sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar. Lalu dilumatkan (bisa diblender) dan dicampurkan dalam 1 (satu) liter air, kemudian dibiarkan
selama kurang lebih 1 (satu) jam. Langkah berikutnya disaring, lalu ke
dalam cairan daun papaya hasil saringan ditambahkan lagi 4 (empat) liter
air dan 1 (satu) sendok besar sabun.
Ampas lumatan daun papaya bisa dimasukkan ke dalam komposter untuk
tambahan bahan kompos. Cairan air papaya dan sabun sudah dapat
digunakan sebagai pestisida alami.
Semprotkan cairan ini pada hama-hama yang mengganggu tanaman kita.
Semprotan pestisida air papaya dan sabun ini dapat membasmi aphid (kutu
daun), rayap, hama-hama ukuran kecil lainnya, termasuk ulat bulu.
Minyak Cengkeh
Cengkeh merupakan tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di tingkat
petani. Tanaman ini banyak mengandung
minyak atsiri yang mempunyai nilai jual
tinggi. Minyak atsiri diperoleh melalui proses
ekstraksi maupun penyulingan bagian daun
atau bunga cengkeh. Minyak tersebut
diketahui mengandung sampai dengan 80%
eugenol dan berdasarkan uji laboratorium dan rumah kaca diketahui sangat efektif
membunuh nematode puru akar, M. incognita.
selamat mencoba dan semoga sukses.
Tips Anti Hama: 4 Cara Membasmi Kutu Daun
Amazine.co | Online Popular Knowledge



Baca juga

Karakteristik & Cara Perawatan Tanaman Talas
Kutu daun merupakan serangga kecil yang hidup pada tanaman hias, pohon buah-buahan, sayuran, dll.

Terdapat hampir 4.000 spesies kutu daun. Hama ini memiliki tubuh lunak dengan panjang sekitar 3 mm.

Warna tubuh kutu daun bervariasi dari coklat, merah, hitam, hijau, atau kuning tergantung pada spesiesnya.

Serangga ini makan dengan mengisap getah tanaman terutama pada tunas yang baru tumbuh.

Kutu daun umum ditemukan di bawah daun dan bahkan pada akar.

Serangan kutu daun mengakibatkan daun menggulung, layu, serta menghambat pertumbuhan tanaman.

Cara Mengendalikan Kutu Daun

Kutu daun dapat dikendalikan dengan atau tanpa menggunakan bahan kimia.

Beberapa metode populer yang digunakan untuk membasmi kutu daun adalah sebagai berikut:

Metode # 1

Metode paling sederhana membasmi kutu daun adalah dengan menyemprot tanaman menggunakan air.
Jika Anda memiliki tanaman dalam pot yang diletakkan di dalam rumah, bawa keluar pot kemudian semprot tanaman dengan air.

Lakukan pemyemprotan setiap hari hingga tanaman terbebas dari kutu daun.

Metode # 2

Anda dapat membuat semprotan cabe untuk mengendalikan kutu daun.

Siapkan 3 – 4 cabai, beberapa siung bawang putih, dan satu liter air.

Masukkan semua bahan ke dalam blender. Setelah halus, larutkanke dalam air untuk kemudian disemprotkan ke tanaman yang terjangkiti kutu daun.

Metode # 3

Anda dapat menggunakan predator alami untuk mengendalikan kutu daun.

Kepik merupakan salah satu predator alami bagi hama ini. Anda akan terkejut mengetahui bahwa kepik dewasa dapat makan hingga 1000 kutu daun dalam satu hari.

Untuk mengatasi kutu daun, lepaskan kepik pada malam hari setelah menyiram tanaman terlebih dahulu.

Metode ini umumnya mampu bekerja dengan baik, bahkan pada tanaman yang terserang parah sekalipun.

Metode # 4

Selain cara alami, kutu daun juga bisa dibasmi menggunakan insektisida.

Untuk melakukan hal ini, campur satu sendok teh insektisida dengan satu liter air.

Masukkan larutan ke dalam botol semprot dan semprotkan pada bagian yang terserang kutu daun.

Untuk membasmi kutu daun yang menyerang akar, cabut dahulu tanaman dan rendam dalam larutan insektisida selama 2-3 menit. Sesudah itu tanaman bisa ditanam kembali.

Pastikan tidak menyiram tanaman terlalu banyak selama seminggu ke depan untuk memastikan insektisida pada akar tidak terbilas.[]

Selasa, 07 Mei 2013

E-KTP juga tak boleh distaples, instansi pelanggar kena sanksi


MERDEKA.COM. Selain hanya bisa difotokopi sekali untuk keamanan chip, e-KTP juga tidak boleh distaples. Penegasan tersebut tertuang dalam surat Edaran Menteri Dalam Negeri No 471.13/1826/SJ tentang e-KTP.

Surat edaran Mendagri yang ditandatangani Gamawan Fauziitu disampaikan kepada seluruh instansi penting di negara ini. Pada poin 2 berbunyi, Supaya tidak terjadi kesalahan fatal dalam penggunaan e-KTP, maka diminta kepada semua Menteri, kepala lembaga pemerintah non kementerian, kepala lembaga lainnya, kepala kepolisian RI, gubernur Bank Indonesia/para pimpinan bank, para gubenur, para bupati/wali kota, agar semua jajarannya khususnya unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, bahwa e-KTP tidak diperkenankan difotokopi, distaples dan perlakuan lainnya yang merusak fisik e-KTP. Sebagai penggantinya dicatat "Nomor Induk Kependudukan (NIK)" dan "Nama Lengkap"

Pada poin 3 juga disebutkan, apabila masih terdapat unit kerja/badan usaha atau nama lain yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, masih memfotokopi, menstaples dan perlakuan lainnya yg merusak fisik e-KTP, akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena sangat merugikan masyarakat, khususnya pemilik e-KTP.

Surat edaran itu juga ditembuskan kepada presiden, wapres, menko polhukam, menko perekonomian, menko kesra, kepala BPPT, kepala lembaga sandi negara, dan rektor ITB.

Namun menurut Jubir Kemendagri Reydonyzar Moenek, e-KTP tak mudah rusak. Apalagi kalau hanya kena sinar mesin fotokopi.

"Itu preventif saja. Kita sudah cek berkali-kali. e-KTP ini kuat, jatuh ke air juga tidak apa-apa. Bahannya juga tidak mudah patah. Beda dengan kartu kredit, itu kan mudah patah," ujarnya.
Sumber: Merdeka.com